Butir2 debu berterbangan di
udara, matahari menampakkan ke angkuhannya 3x lebih panas dari panasnya
pulau madura, seakan2 kulit terbakar akan tetapi berbeda didalam
hati,hati terasa tenang, tentram, semua masalah dan kegundahan terasa
hilang, seakan2 kota ini, kota berdimensi positif, debu2 seakan2 alat
untuk mentrasfer hal positif. Kota seribu auliya' yang lebih dikenal
kota tarim.
Di kota tarim terdapat pemakaman ahlul badr, ribuan
auliya' dan ribuan mushonnif, disinilah hal2 positif itu bersumber.
Pemakaman zambal.
Dari zaman ke zaman kota ini penuh dengan
auliya', seakan2 penduduk sini adalah para sahabat. Mereka sejak kecil
di didik cinta kepada sunnah, mereka berlomba2 melakukan ibadah.
Di
kota ini terdapat seorang yang sudah sepuh dan sangat terkenal
kewaliyan-nya. Pada hari kamis sekitar jam 9.30 saya ziarah ke rumahnya,
mengharap dapat barokah dari beliu, dan agar bertambah semangat belajar
saya dalam mencari ilmu.
Sesampai dirumahnya, saya menekan tombol bel yang berada di dekat pintu
"Man anta???" Suara perempuan prediksi saya beliu sudah sepuh. Saya mencari asal suara itu, tatapi tak juga aku dapati
"Ana thullab" jawab saya
" ma turid"
"Urid ziarah ila habib" kemudian pintu terbuka lalu saya masuk dan menutupnya kembali.
Hati
gemetar tak menentu, karena pertama kali saya berhadapan langsung
dengan ulama' tarim. Saya memberi salam kepada beliau, kemudian mencium
tanganya bolak balik, lalu beliau menanyakan asal saya, mondok di
mana??, sudah brpa tahun???, dan sebagainya. Beliu juga bercerita ada
seorang santri dari jakarta mondok di habib salim as-syatiri yang
mendapatkan ilmu hakikat.
"Habib beri saya nasehat, agar semangat mencari ilmu dan mendapatkan futuh" saya bertanya kepada beliu memakai bahasa arab
"Dulu
ada seorang auliya' setiap beliau belajar tidak pernah futuh, belajar
ke tempat ini, belajar ke syekh ini juga tidak futuh, akhirnya beliau
menikah. Pada suatu saat, setelah beliau jima' dengan istrinya, beliau
mandi dan langsung belajar kepada syekhnya. Pada saat itu beliau paham
dan futuh, setiap beliau belajar pasti jima' dulu dengan istrinya. Pada
akhirnya beliau jadi auliya' dan ulama' besar. Karena belajar sambil
mikirin perempuan tidak akan futuh, dan itu tidak ada obatnya kecuali
menikah" aduh d kasyaf "kan saya memang ingin nikah" ucapku didalam
hati.
" habib saya minta wirid untuk ketenangan hati saya" beliu
bukan mengasih wirid, malah bercerita tentang nikah lagi, akhirnya saya
pamit pulang, beliau memandangku terus sampai saya keluar dari kamarnya.
Sehabis
itu saya mampir ke zambal mengharap barokah dari para sahabat, auliya'
dan mushonnif kemudian kembali ke rubath, selama di perjalan pikiranku
tak menentu. "Apakah futuh saya ada setelah menikah??? Apakah ini
sindiran agar saya tidak mikirin perempuan??? ataukah saya disuruh
menikah agar kesucian saya terjaga???" Pertanya'an demi pertanya'an
muncul dalam pikiranku.
Pada malam jum'at sehabis adzkar
ba'da isya' saya ke warnet,,,, biasalah isinya chatingan sama temen
lama, kadang nambah temen baru, kadang belajar dakwah ke sesama
muslimnya tapi lebih sering belajar dakwah ke orang2 kristen yang paling
susah belajar dakwah kepada orang yang senang kebebasan dan tidak
memepercayai adanya tuhan.
Saya mempunyai teman didunia maya, di
waktu dia sma dia selalu pakai jilbab di foto2nya, tapi ketika dia
kuliah, dia lepas jilbabnya lebih parahnya lagi dia tidak mempercayai
tuhan "tuhan hanyalah ilusi yang di dokrit agama sejak kecil" begitulah
ucapannya, apabila pendidikan agamanya minim kemudian melanjutkan
kependidikan bebas berpikir, begitu jadinya. Pendidikan bebas berpikir
bukan hal yang tepat untuk mengetahui sesuatu, lebih tepatnya kebebasan
berpikir adalah keinginan nafsu untuk menyelewengkan kebenaran agar
manusia bermartabat hewan.
Berbicara tentang adanya tuhan, berarti
berbicara tentang dzat tuhan. Disemesta ini dzat ada 2, yang pertama
dzat yang berwujud, kita bisa melihatnya, merasakannya dan menyentuhnya
sepeti tulang, kulit, pohon, dan sebagainya, sedangkan dzat yang ke 2
dzat yang ada tapi tidak berwujud, kita bisa merasakanya tapi tidak bisa
melihatnya apalagi menyentuhnya seperti cinta, rasa pahit dan manis,
rasa sakit, senang, sedih, angin dan sebagainya, itu semua ada tapi kita
tidak bisa menyaksikanya, karena keterbatasan penglihatan mata. Tuhan
pun begitu, alloh itu ada kita bisa merasakanya dengan bukti adanya
langit, bumi, waktu dll, semuanya itu bukan kebetulan tiba2 ada, orang
bodohpun akan tau, tidak mungkin ada tai onta kalau tidak ada onta,
tidak mungkin ada robot kalau tidak ada yang menciptakanya. Manusia ini
lemah dan butuh kepada yang maha kuat, jangan berdusta, ketika ada kamu
terkenak musibah dan dokter memvonis nyawamu tinggal tunggu hari, pasti
dan pasti di dalam hatimu mengharap pertolongan tuhan. Ini sudah bukti
kalau kita itu lemah dan butuh kepada yang maha kuat, kalau sudah
percaya adanya tuhan, ikutilah apa yang diperintahkan dan jauhkan apa
yang dilarang. Semoga alloh memberi hidayah kepadanya
Akan tetapi
tujuan utama saya ke warnet untuk berkomunikasi dengan keluarga yang
jauh di sana, semoga alloh yang maha pengasih lagi maha penyayang
memberi kesabaran, di tambah rizkinya dan di kuatkan imanya untuk
mereka. Aku selalu mendo'akan mereka di setiap munajatku, aku sangat
mencintai mereka seperti kumbang mencintai bunga2 walaupun diantara kita
sering ada perselisihan.
Bermula dari teman baru, beliau
ini kuliah di negara kulit hitam, beliau lincah dan enak di ajak
ngobrol, biasa obrolan pertama pasti menarik, dari jejaring sosial satu
ke jejaring sosial lain.
Besok paginya saya mengobrol denganya
lagi. . .eh... dari obrolan itu saya tertarik kepadanya, tapi dalam
pikiran saya "mungkin baru kenal, jadinya tertarik, seperti ketika
melihat perempuan cantik, pasti tertarik, tapi tertariknya hanya 3 jam
kadang 3 hari paling lama ya 3 minggu itupun kalau pernah bertemu
langsung"
2 minggu aku mengenalnya, sedikit demi sedikit saya
mengetahui sifatnya, eh di waktu minggu ke 2, beliau selalu datang
dalam pikiranku bahkan lama kelama'an beliau hadir di setiap munajat dan
sujudku, ketertarikanku lama kelama'an bukanya hilang seperti duga'anku
pertama kali. Tapi tambah besar ketertarikanku kepadanya, bahkan di
minggu2 berikutnya, hati ini seakan sakit tapi nikmat, tidak pernah
dalam hidupku merasakan hal ini, saya tertarik bukan tertarik kepada
kecantikan wajah atau tubuhnya, tapi saya suka kecantikan sifatnya,
apabila beliau dikasih pendapat atau masalah pasti beliau memberi solusi
yang tepat persis apa yang ada didalam pikiranku.
Mingu demi
minggu aku hanya semangat menulis tentangnya, aku langsung teringat
pesan habib "kalau belajar mikirin perempuan, tidak akan futuh dan itu
tidak ada obatanya kecuali dgn menikah".
Ya alloh. . . Engkau yang
memberi perasa'an kasih sayang kepada hambamu, sekarang engkau memberi
rizki kasih sayang itu kepadaku, di setiap waktu dan di setiap tempat
beliau hadir didalam pikiranku, bertambah hari bertambah kasih sayangku,
seperti berjalan waktu pertumbuhan kasih sayangku, kalau engkau
menjodohkanku denganya, saya tidak akan menduakannya, seperti nabi
muhammad saw kepada sayyidah khotihah, san sayyidina ali kepada sayyidah
fatimah, bukanya saya menentang perintahmu ya rahman. . . . Tapi aku
hanya ingin bersamanya di surgamu, bagiku beliau lebih cantik dari semua
bidadari, lebih kekal kecantikanya dari kecantikan bidadari, karena
kecantikan sifat itu tidak akan musnah, semoga beliu kelak jadi ratunya
bidadari,,,,, ya qodir jadikankah beliau wanita sholehah, kumpulkan
beliau dengan ummul mukminin, dan kumpulkan aku dengan beliau di masa
muda atau dimasa tua, karena bagiku tua ataupun muda sama saja, saya
bukan suka kepada jasadiyahnya tapi saya suka kepada sifatnya yg abadi,
kumpulkanlah di dunia dan d akhirat.
Sungguh bohong orang yang
mengatakan "biarkan dia bersamanya, asalakan dia bahagia" mana mungkin
rela kekasihnya di ambil orang,, kecuali dia orang pengecut. Tidakkah
qois itu gila karena tidak bersama layla???? Kalau rasa ini terus
menerus ada didalam hatiku, lama kelama'an saya seperti qois, sungguh
sejak rasa itu datang kepadaku, tidurku tidak nyenyak, bahkan tidak bisa
tidur, makanpun tidak nikmat dan tidak selera, aku bisa nikmat ketika
membayangkanmu dan hanya selera memikirkanmu.
Beliau seperti yang
dikatakan oleh sya'ir "hanya satu dari seribu perempuan", wajahnya yang
keibu-ibuan seperti yang di sabdakan nabi "perempuan yang bisa menjaga
martabat dan kehormatan suami" ucapan2nya seperti ucapan sayyidah
khotijah "ucapan yang selalu mensuport & menyenangkan suami",
kepintaran akalnya seperti kepintaran akalnya sayyidah aisyah "akal yang
selalu digunakan untuk berdakwah" sengguh demi yang mengatur hati, saya
telah di beri rizki mencintainya, ingin rasanya orang tuaku bicara
dengan orang tuanya, tapi agama melarangnya