CINTA SUCI

on Senin, 19 Januari 2015
"dek tolong nanti, tutupkan botol yang ada di atas meja" kata hilal seraya melangkahkan
"iya mas" shofi mengikuti arah hilal pergi, ia mencium tangan suaminya dengan rasa cinta dan kasih sayang.
"hati-hati di jalan mas" nasihatnya shofi, hilal tersenyum dan menganggukkan kepalanya, hilal pergi meninggalkan istrinya, hilal di telan orang-orang yang berlalu lalang di trotoar. sedangkan shofi kembali ke dapur maneruskan aktivitasnya.
*-*
"aida......aida..."matanya berkaca-kaca mencari puntrinya.
"aida....aida.....aidaaa"shofi menambahkan volumenya.
"aida sini dong, mami buat makanan enak ninch" shofi mengiming-ngiming putrinya yang berumur 3 tahun. biasanya aida di ruan keluarga. batinya shofi. shofi melangkahkan kakinya ke ruang keluarga. dan....
"astagfirllah putriku"shofi seperti tersambar petir. putri satu-satunya berbaring di pinggir meja seperti pindang. sedangkan di sampingya ada botol obat keras yang isinya kocar kacir tak tentu arah.shofi ingat amanat suaminya menutupkan botol obat keras di atas meja.
shofi membawa putrinya ke rumah sakit, tapi taqdir ilahi sudah menentukan. nyawanya aida tak tertolong.shofi sedih di tambah rasa takut kpd suaminya.
hilal memandangi jasad putrinya sekali- kali mencium keningnya. air matanya tak bisa di bendung. ia ingin marah kpd istrinya tapi rasa kesadaran ia lebih utamakan. kenapa aq tadi tidak langsung menutupnya? padahal aq masih mampu untuk menutupnya? masih ada waktu untuk menutupnya?jangan salahkan istriku tapi akulah yag lalai. batinya hilal.
"dek" seraya berdiri. istrinya bergetar seperti bergetarnya gunung merapi yang mau memuntahkan lavanya.
"a..a..apa mas"
" aku cinta kamu dik" shofi melelehkan air mata haru. ia mencium bibir suaminya dgn penuh cinta> shofi dalam hatinya bertasbih memuji sang ilahi " ya allah engkau memberiku suami yang sabar, seperti sabarnya sayyidina utsman terhadap rakyatnya. suami yang setia seperti setianya samudra kepada airnya tak pernah surut selamnya. ya allah kumpulkanlah aq kelak barsamya di padang mahsyar, dan kumpulkanlah aku bersamnya di surga, biar aq merasakan nikmatnya surga bersamanya" shofi terus betasbih mengagungkan ilahi rabbi. ia merasa manusia paling beruntung di dunia.
kakinya keluar rumah.

0 komentar:

Posting Komentar